Minggu, 11 Desember 2011 - , 0 komentar
Kompetisi final sudah terbentang. Kali ini hanya ada dua peserta yang tersisa. Dua peserta dengan keahliannnya masing-masing. Dengan segala keunggulannya sendiri. Tetapi dengan pendar yang sama. Bersiap diri sampai pencapaian tangga terakhir pada kotak kecil ke-100. Meski ular panjang terkadang menghadang, tapi langkah tak pernah surut. Juga tak pernah tersudut.

Peserta pertama menarikan tarian ciptaannya sendiri, menyimpang dari jalur dasar gerak langkah tari pada umumnya. Tidak begitu detil gerak langkah yang ditampilkan, hanya sekelebat lewat seperti sebuah film lama yang diputar cepat dan acak. Memblurkan orisinalitas yang harusnya tersurat. Membuat semua yang harusnya bersifat khusus terlihat seperti jalan raya bergelombang dengan warna abu-abunya yang sama. Dan jatuhlah ia ke titik terendah oleh ular panjang yang transparan.

Lagu berikutnya dimainkan oleh seorang DJ. Efek yang diciptakan sentuhan tangan DJ itu terkesan natural, sama sekali tidak ada unsur dramatisasi, namun sanggup membuat semua yang hadir menahan napas. Sama seperti sebuah koreografi yang pada langkah kecil jarum jam berikutnya dibawakan peserta kedua dengan lincahnya. Tidak ada dramatisasi, tapi sanggup membuat hadirin tergerak untuk ikut bermain peran dalam tariannya. Setiap detil gerak jemarinya juga putaran badannya dalam bidang vertikal maupun horizontal tertanam jentik-jentiknya dalam ruang pribadi semua yang melihat. Putaran badan yang selalu terlihat berbeda meski dilihat dari satu sudut yang sama. Yang juga selalu memancarkan sinar gamma pada segala yang ada dihadapannya.

Hingga pada akhirnya, sinar gamma itu berhasil mengantar peserta kedua pada sebuah bendera di kotak kecil ke-100 bergrafiti: “Alpha of the Heart Dance Movement.”

*Sebuah kado 11 November 2011
Kepada dua garis violet dan merah muda…

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

Backstreet Boys - As Long As You Love Me