Selasa, 20 Desember 2011 - , 0 komentar

A Christmas Star


Dulu, semasa kecil, Santa Klaus selalu hadir dalam setiap natal yang tenang dan damai oleh gemerincing lonceng kuning yang digantung di pohon natal. Selalu. Santa Klaus tidak akan pernah mengecewakan anak-anak. Dari atas kereta cantiknya yang ditarik oleh dua belas ekor rusa, Santa Kalus menyembunyikan kado-kado natal dalam sebuah kaus kaki yang kita gantungkan di sebelah tempat tidur. Mengapa kaus kaki? Entahlah, kau jangan bertanya padaku tentang itu. Aku benar-benar tidak tahu menahu soal pilihan Santa itu.

Di masa kini, aku tak lagi menggantungkan harapan-harapanku pada kaus kaki merah yang digantung di dekat tempat tidurku. Terlalu statis, sedangkan dunia membutuhkan sesuatu yang bertumbuh dinamis pada setiap detiknya. Karena itu, aku akan mengganti sepasang kaus kaki merahku dengan sekeping bintang kuning di puncak pohon natalku.

Kepada bintang, aku bercerita, tentang kesendirian yang menyiksaku dengan amat perlahan namun sakitnya melebihi penyakit apa pun jua. Kepada bintang, aku berkeluh kesah, tentang malam natalku nanti yang tiada berhias warna-warni kembang api. Kepada bintang, aku meletakkan harapan terkahirku. Semoga… badan mungilku ini bisa menggapaimu di puncak pohon natal tanpa bantuan kursi pendek dari masa kecilku untuk bisa menyentuhmu. Merasamu dalam hangat jiwaku. Semoga. Wahai bintang di puncak pohon natal, aku tahu kau mendengar semua harap yang tak terkatakan meski kau hanya terus duduk di singgasanamu yang agung, juga melihat binar mata kami di malam kudus. Sebab itu, janganlah kecewakan kami. Biarkan kami menyimpan sebintik pendar kuningmu dalam jiwa kami yang terbekukan oleh sebentuk boneka salju…

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

Backstreet Boys - As Long As You Love Me