Minggu, 02 Januari 2011 - 1 komentar

Malam Tahun Baru 2011

Hm… Malam ini adalah malam tahun baru yang indah bagiku. Tahun ini, aku memang nggak pergi ke mana pun untuk merayakannya. Kami sekeluarga hanya makan malam di Harmoni cafĂ©&resto yang terkenal dengan gurami goring laosnya–menurut Pak Bondan, maknyusss, gituhh!. Nah, sepulangnya dari sana kami bertukar cerita tentang kegiatan kami selama seminggu ini.

“Pak Aman terlihat amat sangat senang, lo, waktu aku memberikan kaus dari Krisna itu–kaus warna coklat dengan gambar lucu di bagian depannya–kepadanya. Bahkan, saking senangnya dia berkata padaku ‘Terimakasih, terimakasih sekali, Pak. Mendapat baju bekas dari Bapak saja saya akan merasa sangat senang, apalagi mendapat baju baru seperti sekarang. Terimakasih untuk perhatiannya, Pak.’” Papaku tersenyum senang.

Kau tahu, saat itu aku bisa merasakan kebahagiaan yang sedang dirasakan Papaku itu ketika ia bercerita. Senanggg sekali… Melihat orang lain tersenyum karenaku adalah suatu kebahagiaan tersendiri untukku. Kebahagiaan yang terasa berbeda dengan kebahagiaan yang kita rasakan karena hal lain–saat kita sedang bercanda, berlibur, atau bermain.

“Aku sebenarnya belum menyerahkan sandal jepit–sandal jepit buatan Krisna yang berwarna ungu (seingatku, sih. Hehehe) dan berbentuk kaki yang besar. (bentuknya yang unik memang sanggup membuat orang jadi tertarik)–oleh-oleh dari Bali ketika dia datang ke rumah. Aku nggak tahu dia habis ke mana. Yang jelas, ketika itu dia datang ke rumah membawa sekotak kardus kue yang isinya pukis. Dan itu jumlahnya mencapai puluhan! Bayangkan, kotak itu terisi penuh dengan pukis. Akhirnya, aku memberikan sandal Krisna kepadanya sesaat setelahnya. Hm… Aku senang, dia juga senang. Hahah…” Lagi-lagi Papa tersenyum. *senang sekali rasanya melihat Papa tersenyum begitu bahagia*

“Menurutku, pukisnya kebanyakan kalau dimakan sendiri, jadinya aku membaginya dengan anak-anak kantor, deh. Mereka bilang, pukisnya enak. Ya, aku senang sekali karena kali ini aku bisa membuat banyak orang senang dengan berbagi. Hahhhh… Lega sekali rasanya melihat senyum di wajah mereka.”

Aku memandang Papa sambil tersenyum, ikut merasakan energi positif yang sedang menimpa Papa. Merasakan sedikit kebahagiaan Papa saat ini walaupun aku nggak ikut berbagi. Cerita Papa kali ini adalah cerita terbaik yang kudengar pada malam tahun baru. Malam-malam tahun baru sebelumnya, aku hanya berlibur dan merayakannya di hotel. Berbeda sekali apa yang kurasakan saat ini dengan malam-malam tahun baru sebelumnya. (walaupun tahun ini aku hanya mendengar cerita, sih.) Cerita ini telah menginspirasiku untuk lebih berbagi dengan sesama apa yang kupunya. Dengan berbagi, segalanya akan terasa lebih indah, lebih mudah, dan tentunya kita akan mendapat “kebahagiaan tersendiri”.

Berbagi itu indaahhhh bangettt… Jadi, kenapa kita nggak mulai dari sekarang dari hal-hal kecil? Membagi sedikit waktu kita untuk membantu adik belajar, “menabung” sedikit dari uang jajan uang kita pada orang-orang miskin dan terlantar yang membutuhkan, memberi pujian pada orang di sekitar kita sesering mungkin (percaya atau enggak, memberi orang lain pujian itu sangat membantu orang tersebut dan kita tentunya, untuk memperbaiki mood yang jelek. Kita dan dia akan merasa lebih baik setelahnya, gitu, deh, bahasa simpelnya…), atau hal-hal kecil lainnya yang mampu kita lakukan. Oke, selamat berbagi teman-teman! Semoga kalian nggak ada bosan-bosannya untuk berbagi, yah. And… Have a nice new year, guys!

Blogroll

Backstreet Boys - As Long As You Love Me