Minggu, 07 Agustus 2011 - 2 komentar

The Original Me

Suatu siang, ketika aku lagi bosan-bosannya mendengarkan penjelasan guru di depan kelas, A—temanku yang duduk tepat di belakang bangkuku—menyentuh pelan pundakku. Aku memutar sedikit badanku ke arahnya, takut mengalihkan perhatian sang guru dan seisi kelas kalau aku terlalu menghadap ke arahnya. Aku sedikit lega melihat ada seorang temanku yang sepertinya bernasib sama sepertiku, dan mau menemaniku untuk mengobrol ringan.

“Hei, ucapanmu benar. Aku baru saja mengamati warna rambutku di bawah terik sang mentari, dan aku baru sadar kalau rambutku berwarna cokelat seperti yang kau katakan beberapa hari yang lalu. Ahhh… rambutku nggak bagus, dong. Di iklan-iklan di tv disebutkan kalau warna rambut yang bagus adalah yang hitam legam. Kau beruntung, rambutmu tetap berwarna hitam ketika diterpa kilau matahari,” cerita si A.

Aku hanya tersenyum mendengarnya, dan menjawab,” Bukan berarti rambutmu tidak bagus, A. Itu hanyalah cara promosi dari produk shampo untuk melariskan dagangannya. Rambut yang cokelat juga bagus menurutku, lebih menunjukkan keanekaragaman kecantikan Indonesia.”

Dengan ucapan kecilnya A, aku jadi sedikit berpikir tentang iklan-iklan tv yang selama ini menghiasi layar kaca. Dan aku baru sadar, bahwa iklan-iklan tersebut secara tak langsung ‘mencuci’ otak kita tentang pedoman yang ideal. Misalnya saja, ketika kita melihat iklan bedak padat di tv. Kebanyakan model yang membawakan iklan-iklan produk kecantikan sejenis itu adalah model yang berkulit putih, langsing, wajah bersih tanpa setitik pun noda, rambut panjang yang hitam, dsb. Kenapa sih, model-model itu harus yang berkulit putih dan mulus? Padahal, masih banyak kecantikan asli Indonesia yang tak kalah dengan semua itu. Ditambah lagi kalau kita mau memakai pakaian adat tradisional ketika mengiklankan suatu produk. Tentu Indonesia dan budayanya akan lebih dikenal masyarakat luar. Dan bagusnya lagi, kita juga tidak memiliki pedoman pemikiran kecantikan idealis yang salah. Cantik itu tidak harus putih, tapi cukuplah dengan punya kepribadian yang kuat, percaya diri, dan kulit yang sehat. Kenapa kita harus berlomba-lomba untuk memakai berbagai produk pemutihan kulit kalau kecantikan yang kita miliki termasuk kecantikan yang unik?

Cantik itu unik, orisinal, apa adanya. Tidak dilebih-lebihkan.

“I’m beautifull in my way, cause God makes no mistake. I’m on the right track, baby, I was born this way… Just love yourself and your set.” –Lady Gaga-Born this way

2 komentar:

wan 16 Agustus 2011 pukul 01.02

hehe, the original beautiful of papua gimana??

Evelyne Ivoryanto 19 Agustus 2011 pukul 13.50

papua? Original Indonesian beautifull yang aku tulis di sini itu universal sifatnya, gitu.

Posting Komentar

Blogroll

Backstreet Boys - As Long As You Love Me